Pola grafik saham Cup with handle (cangkir bertangkai) adalah pola grafik saham untuk investor yang serius pada saham-saham yang pertumbuhannya tinggi. Saham TINS cup with handle terjadi diakhir tahun 2006.
Ada delapan pola dasar yang sangat prinsip yaitu:
- cup with handle (cangkir bertangkai),
- ascending base (berjenjang)),
- base on base (dasar diatas dasar),
- double bottom (bawah ganda),
- flat base (datar),
- high, tight flag (bendera kecil tangkai panjang),
- IPO base dan
- saucer (piring).
Diantara kedelapan pola diatas, cup with handle tetap menjadi yang paling sukses hingga saat ini.
Kenapa? Sederhana. Berabad-abad sifat manusia tidak berubah.
Keserakahan, ketakutan, harapan, keputusasaan, dan emosi lainnya menjadi pendorong harga saham. Begitu juga dengan hukum permintaan dan penawaran. Inilah sebabnya mengapa memilah-milah grafik dari pemenang terbesar pasar adalah waktu yang layak untuk dihabiskan.
Bentuk umum cup with handle dan pola grafik kritis lainnya muncul berulang kali. Itu sebabnya mereka memberi investor yang sudah mempersiapkan diri sebuah keunggulan di pasar saham.
TINS Cup with handle (studi kasus)
Jadi mari kita coba membedah pola dasar ini. Kita perlu tahu apakah pola cup with handle itu sebagaimana mestinya, atau ada cacatnya. Kita akan bedah grafik harga saham PT Timah (Persero) Tbk dengan kode saham TINS saat kenaikan kencang saham TINS ditahun 2007.
Karakteristik dasar cup with handle
Tren naik 30% dari titik harga mana pun atau 20% dari breakout sebelumnya. Saham perlu menunjukkan tren naik 30% dari titik harga mana pun, sebelum pola mulai terbentuk. Atau, saham harus menunjukkan kenaikan minimal 20% dari breakout (tembus) sebelumnya.
Cup with handle harus terbentuk setidaknya selama tujuh minggu. Jika tidak ada handle, maka cup itu sendiri harus meregang minimal enam minggu.
Handle saja membutuhkan setidaknya lima hari untuk terbentuk, tetapi bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Pastikan tidak melebihi porsi cup dalam waktu atau ukuran penurunan.
Cup with handle yang bagus harus benar-benar terlihat seperti siluet cangkir teh yang dibentuk dengan baik. Handle selalu menunjukkan penurunan yang lebih kecil dari tinggi ke rendah; itu merupakan perombakan terakhir dari pemegang saham yang tidak berkomitmen, menjual saham tersebut ke tangan investor yang lebih kuat di pasar. Dalam kebanyakan kasus, penurunan handle dari tinggi ke rendah tidak boleh melebihi 8% hingga 12%. Selama bear market (pasar tren turun), beberapa pola cup with handle yang bagus menunjukkan penurunan besar dua digit di dalam handle. Tetapi penurunan itu tidak boleh melebihi area cup.
Handle biasanya dimulai dari hari ketika harga turun. Perlu diwaspadai bahwa handle itu sendiri, yang harus membentang selama minimal lima hari sesi perdagangan, dapat berubah menjadi basisnya sendiri dalam kasus-kasus tertentu. Itu bukan masalah; seringkali merupakan cara saham membentuk buy point yang lebih jelas atau lebih rendah daripada yang disarankan oleh pola yang lebih besar.
Handle-nya? Harus cukup tinggi
Handle harus terbentuk di bagian atas seluruh pola. Jika terlalu rendah, itu cacat.
Salah satu cara untuk memeriksa apakah handle itu benar: gunakan tes titik tengah sederhana. Tambahkan harga tertinggi dan harga terendah di dalam handle dan bagi dengan 2. Angka itu harus lebih besar dari titik tengah dasar sebenarnya itu sendiri.
Mari kita amati cup with handle yang dibentuk oleh TINS di akhir tahun 2006. Pada cup tertingginya adalah 175 (1750 sebelum split 1:10) dan terendahnya adalah 106 (1060 sebelum split 1:10). Dengan menjumlahkan 175 dengan 106 lalu dibagi 2 maka didapat nilai tengah 140,5. Pada handle tertingginya adalah 170 (1700 sebelum split 1:10) dan terendahnya adalah 142 (1420 sebelum split 1:10) sehingga didapat nilai tengahnya 156 dan ini lebih tinggi dari nilai tengah cup 140,5.
Handle juga harus menunjukkan kemiringan ke bawah di sepanjang setidaknya sebagian dari harga terendahnya, bukan yang naik.
Handle miring ke atas adalah cacat; itu mewakili permintaan yang lemah karena pembeli baru pindah ke saham dengan kecepatan yang menetes (volume kecil). Sewaktu saham yang sedang breakout , Anda ingin melihat gelombang pembeli baru datang dengan kecepatan tinggi (volume besar), bukan yang menetes (volume kecil)
Selain itu, penurunan tajam dalam volume tinggi perlu diwaspadai. Kita tentu tidak ingin membeli saham dimana investor besar tidak sabar untuk keluar diharga berapapun.
Cup harus terbentuk dengan lancar, tanpa penurunan harga besar di sisi kiri. Kenaikan tajam di sisi kanan juga tidak selalu bagus. Anda mungkin berpikir bahwa kebalikan dari jalan keluar yang didorong oleh kepanikan adalah hal yang baik. Mungkin tidak.
Hindari basis yang dalam
Cobalah untuk membatasi pilihan pada cup yang kedalamannya tidak lebih dari 30% atau 33%, kecuali basis yang dibentuk selama bear market. Dalam hal ini, saham yang pertumbuhannya luar biasa bisa turun 40%, 50% atau lebih dan masih mampu membuat breakout yang sukses.
Tetap saja, lebih dangkal lebih baik. Ini menunjukkan bahwa tangan-tangan besar sedang menangkap saham.
Carilah volume yang mengering di sepanjang bagian bawah alas. Volume juga harus ringan di pegangan.
Fluktuasi harga yang lebih ketat lebih baik. Ini berlaku untuk hampir semua basis. Basis yang longgar dan berombak menunjukkan bahwa saham perlu melangkah jauh untuk penemuan harga. Jika institusi memegang saham, itu tidak akan jatuh terlalu jauh.
Buy point (Titik Beli)
Ini, tentu saja, ketika semua parameter di atas mengarah dengan benar. Titik beli dari dasar cangkir dengan pegangan muncul di titik tertinggi pegangan, ditambah 10 sen. Dalam kasus mantan pemenang besar TINS, titik beli adalah di 170 dan terjadi breakout pada 7 Desember 2006.
Pembelian yang ideal adalah 1 titik diatas buy point hingga maksimal 5% diatas buy point.
Selama 20 bulan harga TINS meroket dari breakout (170) ke 2.630 (26.300 sebelum split 1:10), naik 1.430%.
Volume Saat Breakout (tembus)
Bahkan jika semua parameter lainnya digabungkan, kita harus menghindari saham yang breakout di bawah rata-rata pergerakan 10 minggunya (moving average 50 hari).
Juga, ketika saham sedang breakout, Anda biasanya akan melihat perputaran yang terburu-buru. Volume idealnya harus naik setidaknya 40% di atas rata-rata 50 hari (MA 50). Big caps (saham berkapitalisasi besar) terkadang dapat berhasil breakout dengan lonjakan volume yang lebih kecil.
Referensi: Investor’s Business Daily