KEJU adalah kode saham dari PT Mulia Boga Raya Tbk. Saham KEJU melakukan penawaran perdana ke public melalui IPO (Initial Public Offering) pada tanggal 25 November 2019 dan terdaftar di BEI pada sub sektor saham Makanan dan Minuman. Perseroan memproduksi Keju Cheddar dengan merk-nya sendiri yaitu Prochiz dengan kemasan 2 Kg dan 180 gram untuk konsumsi didalam negeri dan juga ekspor terutama ke Thailand, Malaysia dan Filipina. Untuk memprediksi bagaimana pergerakan harga saham KEJU di tahun 2021, kita akan lakukan analisis saham KEJU menggunakan metode CAN SLIM.
Table of Contents
Analisis saham KEJU metode CAN SLIM
Current quarter earning (laba kwartal sekarang) – Analisis saham KEJU
Dalam analisis saham KEJU metode CAN SLIM yang pertama dilakukan adalah menganalisis poin-poin penting dilaporan keuangan kwartal terakhir. Berikut data keuangan kwartal terakhir yang sudah dipublikasikan(kwartal 3 tahun 2020)
30-Sep-20 | 30-Sep-19 | Pertumbuhan | |
Pendapatan (milyar) Total revenues | 258,3 | 250,2 | + 3% |
Laba operasi (milyar) Operating income | 75,1 | 44,0 | + 71% |
Laba bersih (milyar) Net income | 62,1 | 31,2 | + 99% |
Laba per lembar saham Diluted Normalized EPS | 41,36 | 20,86 | + 98% |
Return On Asset (Annual) : 16,30 %
Return On Average Equity (Annual) : 24,20%
Return On Investment (Annual) : 22.77 %
Sumber data : Reuters
Annual Earning Increase (laba tahunan meningkat) – Analisis saham KEJU
Selanjutnya, dalam analisis saham KEJU metode CAN SLIM kita analisis laporan keuangan tahunan perusahaan. Berikut data keuangan tahunan dari 2016-2019.
2019 | 2018 | 2017 | 2016 | |
Pendapatan (milyar) Total revenues | 978,8 | 856,7 | 788,5 | 723,9 |
Pertumbuhan | + 14% | + 9% | + 9% | – |
Laba operasi (milyar) Operating income | 136,9 | 95,9 | 62,5 | 50,8 |
Pertumbuhan | + 43% | + 54% | + 23% | – |
Laba bersih (milyar) Net income | 98,0 | 67,5 | 42,9 | 28,3 |
Pertumbuhan | + 45% | + 57% | + 51% | – |
Laba per lembar saham Diluted Normalized EPS | 83,62 | 45,87 | 28,48 | 18,69 |
Pertumbuhan | + 82% | + 61% | + 52% | – |
Sumber data : Reuters
New management, new product, new high (manajemen baru, produk baru, harga tertinggi baru)
Pada tanggal 14 Oktober 2020 lalu, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) membeli 825 juta saham emiten konsumer PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU). Jumlah pembelian ini setara dengan 55 persen kepemilikan. Saham yang dibeli oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. merupakan saham dari para pemegang saham pendiri perseroan. Dengan perubahan komposisi kepemilikan ini menjadikan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. sebagai pemegang kendali perusahaan PT Mulia Boga Raya Tbk..
Pada tanggal 27 November 2020, PT Mulia Boga Raya Tbk. mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB tersebut dilakukan perubahan personalia dari manajemen puncak yaitu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi sehingga PT Mulia Boga Raya Tbk. saat ini dijalankan oleh manajemen baru.
Harga tertinggi saham KEJU terjadi diawal IPO yaitu menjapai harga Rp 1755 per lembar saham.Harga kemudian terkoreksi dan meluncur turun. Penurunan harga saham juga diperparah oleh adanya Corona. Namun saat ini harga saham KEJU sudah bergerak naik kembali mendekati harga tertingginya.
Pola Grafik – Analisis saham KEJU
Pada tanggal 30 Desember 2020 kemaren harga saham KEJU ditutup di 1355. Pola grafik harga yang terbentuk menyerupai cangkir yang bertangkai atau cup with handle. Saat ini harga berfluktuatif naik secara pelan-pelan untuk berusaha menembus buy point ( ada yang menyebut pivot point adanya juga yang menyebut dengan resisten) di 1525. Jika harga saham KEJU berhasil menembus buy point alias berhasil breakout, maka besar kemungkinan harga saham KEJU akan melejit ke harga tertinggi baru, melampaui 1755.

Grafik saham KEJU – Cup with Handle – Cup and Handle
Supply and demand (penawaran dan permintaan)
Permintaan tertinggi terjadi saat PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. membeli 55% saham KEJU. Setelah proses pembelian selesai, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. masih melanjutkan hendak membeli saham KEJU sebanyak 5% lagi melalui mekanisme Tender Wajib. Direntang waktu tender wajib ini, harga saham mulai bergerak naik dari kisaran 1150 hingga 1340.
Jika PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. tidak berhasil membeli direntang waktu Tender Wajib ini, kemungkinan akan melanjutkan pembelian dipasar reguler.
Leader or laggard (pemimpin atau pecundang)
Saham KEJU bukanlah pemimpin dalam artian penggerak pasar karena kapitalisasinya kecil dan saham yang beredar di masyarakat saat ini hanya dikisaran 6%. Hal ini menyebabkan tingkat likuiditasnya dibursa agak kurang.
Saham tidak cocok bagi tipikal trader yang bergerak keluar masuk dengan cepat, tetapi lebih cocok bagi tipikal investor yang tidak melakukan jual beli dalam waktu singkat.
Institutional sponsorship (institusi pemegang saham mayoritas)
Pemegang saham KEJU saat ini (per penutupan bursa tanggal 30 Desember 2020) adalah sebagai berikut :
Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
Lie Po Fung (Jaya) Komisaris Utama | Lebih dari 5% | 168.750.000 | 11,25% |
Sandjaya Rusli Direktur Utama | Lebih dari 5% | 103.125.000 | 6,88% |
PT. Tudung Putra Putri Jaya | Lebih dari 5% | 217.848.000 | 14,52% |
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk | Lebih dari 5% | 825.000.000 | 55% |
Masyarakat | Kurang dari 5% | 82.152.000 | 5,48% |
Marcello Rivelino Gunadirdja | Kurang dari 5% | 10.937.500 | 0,73% |
Amelia Fransisca | Kurang dari 5% | 10.937.500 | 0,73% |
Berliando Lumban Toruan | Kurang dari 5% | 43.750.000 | 2,91% |
Agustini Muara Direktur | Kurang dari 5% | 37.500.000 | 2,50% |
Sumber data : BEI per 30 Desember 2020
Jika dilihat bahwa kepemilikan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk masih di 55% bisa disimpulkan bahwa PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk tidak berhasil membeli tambahan saham melalui Tender Wajib. Ada kemungkinan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan menjadi standby buyer jika ada koreksi harga.
PT. Tudung Putra Putri Jaya menguasai 14,52% saham. Selaku pemegang saham mayoritas kedua, institusi ini tentu akan siap membeli saham KEJU jika terjadi kejatuhan harga.
Menarik dicermati disini adalah bahwa Komisaris Utama menguasai 11,25% saham, Direktur Utama menguasai 6.88% saham dan salah seorang Direktur menguasai 2,5% saham. Total saham yang dipegang oleh manajemen adalah 20,63%. Jika manajemen puncak berani menguasai porsi saham yang begitu besar, maka ini mengindikasikan bahwa kinerja PT Mulia Boga Raya Tbk. dimasa mendatang akan semakin bagus (jika tidak, mereka pasti sudah melepas sahamnya karena mereka tahu lebih dulu kinerja perusahaan saat ini dan prospek kedepan)
Market direction (arah pasar) – Analisis saham KEJU
Indeks Dow Jones
Untuk mencermati arah pasar, yang pertama perlu dicermati pergerakan indeks Dow Jones. Saat ini pasar Amerika masih bergerak dengan tren bullish.

Dow Jones-2020-12-30
IHSG
IHSG juga menunjukkan tren bullish.

IHSG-2020-12-30
Tetap fokuskan investasi anda pada saham dari perusahaan yang memiliki kinerja bagus. Hindari melakukan kesalahan investor saham yang sangak klasik.